Friday, January 30, 2015

. : l'occitane : volumising shampoo : .

Buat kalian yang punya love and hate relationship dengan rambut, mungkin produk satu ini bisa jadi jawaban atas segala permasalahan (tentang rambut).

Pengalamanku pribadi soal rambut, karena aslinya rambutku tipe berminyak- maka seringnya dengan shampoo biasa dalam 2 hari (atau maks 3hari) harus udah keramas lagi.

Sedangkan aku tuh sebenarnya gak suka keramas, untuk banyak alasan. . . diantaranya:

1. Cuci rambut itu menghabiskan banyak air (jadi kurang ramah bagi lingkungan, karena busa bekas bilasan shampoo yang terbuang ke alam).
2. Keramas rambut panjang itu ribet, menghabiskan banyak waktu termasuk untuk mengeringkan dan styling
3. Kebanyakan shampoo itu mengandung bahan chemical berbahaya yang bisa merusak rambut!

Jadi sering-sering cuci rambut atau keramas itu malah tidak disarankan.

Tren kekinian (yang katanya Kim Kadarshian juga) malahan cuci rambut tiap 5 hari sekali !
Itu yang ekstrim sih, walaupun sekali-kali aku juga suka ngikutin (kalau tahan- karena di hari ke 4 biasanya kulit kepala udah gatel).

Selain jenis rambut berminyak, rambutku juga agak ikal . . . karena cenderung ikal ini maka kalau pake shampoo nya gak cocok malah bisa penampakannya jadi lepek dan berkesan acak-acakan.
Banyak yang bilang sih rambut ikal itu bagus, gak usah ke salon (buat di keriting) tapi mereka gak tau ajah gimana rasanya hidup dengan rambut selalu kaya abis bangun tidur!

Anyway, daripada curcol berkepanjangan, sedikit cerita tentang perkenalan dengan produk dari L'Occitane ini.
Memang ini produk favoritku sejak jaman tahun baru Macan, tapi karena tergolong mahal juga jadi belinya kalau pas ada diskon aja.

Kalau diskon-nya bermakna (50-70%) maka sekalian beli beberapa produk dalam jumlah banyak, diantaranya Volumising Shampoo dari L'Occitane ini.

. : Volumising shampoo : .
L'Occitane en Provence
Awalnya aku pakai yang Repairing Shampoo dari seri Aromachologie-nya L'Occitane karena semua seri ini wanginya bener-bener enak!
Rahasianya? karena campuran essential oils seperti bunga Lavender (favoritku!), Sweet Orange, Ylang-ylang dst.

Repairing Shampoo ini sebetulnya boleh dipakai tiap hari (kata mbak di counter, maupun tulisan di botol kemasannya) karena formulanya lembut, natural dan gak ngerusak rambut (katanya sih ramah lingkungan juga).
Memang tidak menghasilkan banyak busa seperti shampoo biasa, tapi hasilnya rambutku jadi luar biasa wangiiiii . . . . .

Setelah melalui pencarian panjang (dan dibujuk sama mbak di counter), akhirnya aku berpindah ke Volumising Shampoo. Karena aku bilang, kalau permasalahan rambutku tuh cenderung berminyak dan lepek (juga aku gak mau sering-sering cuci rambut).

Nyoba satu botol yang ukuran 300ml dan aku berasa emang cocok banget nih shampoo sama rambutku. Bukan aja kerasa enak abis keramas, tapi di saat udah lama gak keramas pun (3-4 hari) rambut masih gak terlalu berminyak juga.

Untuk mengurangi minyak di kulit kepala dan mencegah ketombe, kadang aku cuci rambut (dibilas) pakai teh hijau juga. Bagaimanapun cara alami kan lebih aman dan sedikit efek samping daripada pake shampoo dengan chemical berbahaya yah.

Tapi si mbak di counter memperingatkan, rambut jenis berminyak pun harus tetep pakai conditioner juga setelah keramas. Emang iyah kalau engga rambutnya jadi berasa kering dan megar, walaupun volume-nya sesuai yang diharapkan.

sesuai harapan (?!)
Cuman satu aja sih yang dirasa kurang dari produk Aromachologie Hair Care dari L'Occitane ini, mahal bingits!
Kayanya beli di Indonesia maupun di luar sama mahalnya.

Tapi di Perancis sendiri lebih sering diskon (tentunya) walaupun cuman 20% doang -dibandingkan produk lain yang turunnya bisa drastis.

Volumising Shampoo dari L'Occitane ini wanginya lebih awakening & energizing (dibanding yang Repairing), perpaduan wewangian dari Sweet Orange, Mint, Rosemary, Pine sangat kentara.

Kalau disuruh milih wangi mana yang paling enak dari seri Aromachologie ini, maka itu bakal jadi pertanyaan sulit. Semua sama enaknya sih!

Selain shampoo-nya, aku juga sangat tergila-gila sama Volumising Mist-nya.

Brume Volumatrice
. : volumising mist : .
L'Occitane en Provence
Dipakai sesekali pas acara penting (special occasions) maka rambut pun jadi lebih wangi, terlihat sehat mengembang tapi tetap natural look -gak bikin keras kaya hair spray.

I absolutely love this products !

Mungkin salahsatu mimpiku adalah L'Occitane ngasi jatah produk gratis seumur hidup, supaya gak bangkrut karena mesti terus-terusan beli ^^
(mungkin gak yah. . . hahaha!)

Tuesday, October 14, 2014

. : l'occitane : almond oil : .

Setelah sekian lama blog ini terbelengkalai (karena sibuk ngurus masalah lain yang lebih penting : ) akhirnya kita kembali dengan review tentang produk asal Prancis : L'Occitane !

Pertama kali berkenalan dengan produk ini sekitar 7 tahun yang lalu mungkin, karena di beberapa negara Eropa saat ganti season (dari spring ke summer, atau autumn ke winter) biasanya sering ada diskon gila-gilaan. Diskon itu juga berlaku untuk produk L'Occitane ini, yang harga aslinya sih lumayan mahal (baik dalam Euro maupun Rupiah).

Tapi berkat diskon itulah jadinya bisa mengkoleksi beberapa produk L'Occitane.
Paling sering sih beli body lotion, shower gel/ cream, maupun hand cream.

Kali ini kita mau mengulas produk L'Occitane yang extraordinaire, the best of the best.. langsung jatuh cinta pokonya begitu kenal barang satu ini. . . . yaitu Supple Skin Oil (with Almond Oil).

Begini penampakannya
. : Huile Souplesse : .
(Supple Skin Oil)

Kemasan yang tersedia sih sepertinya hanya ada di botol gelas seperti ini dengan volume 100ml.
(Harga resmi bisa diliat di websitenya loccitane id yah sist)

Makhluk seperti apakah Supple Skin Oil ini?

Yang pasti amazing!

Kita mulai dengan deskripsi produk dulu yah . . .

Dijelaskan bahwa Supple Skin Oil bikinan L'Occitane ini terbuat dari 50% minyak almond (yang dipanen pada waktu tertentu di daerah selatan Prancis! Pantesan mahal bingits) membantu untuk mengatasi masalah kulit kering.

Pemakaiannya sebenarnya lebih dianjurkan di daerah seperti bawah lengan, paha, perut atau bokong- untuk mengencangkan kulit di area tersebut.

Aku pribadi sih jatuh cinta banget sama produk L'Occitane karena wanginya lembut (gak suka produk yang wewangiannya terlalu keras malah). Selain wangi almond yang lembut, produk Supple Skin Oil ini juga aromanya bertahan lama. Kalo kita pake pagi hari, saat sore/malam wanginya masih bertahan.
Wajar sih kalo produk ini mahal, kan namanya juga produk impor, kualitasnya emang bagus juga.

Ohya, bukannya gak cinta produk dalam negri loh. Produk disini juga banyak koq yang bagus!
Dan gak selalu produk luar negri itu lebih berkualitas juga.

Tapi kalau soal parfum/ produk kecantikan memang Prancis selatan (daerah Provence terutama) terkenal dengan world class quality products.

Pengalaman pribadi pake produk ini : Sempurna !
Apalagi buat mereka yang punya masalah kulit kering ekstrim.

Seringnya aku pake di daerah bokong juga, dikombinasi dengan Almond Milk Concentrate dari L'Occitane juga. Hasilnya jadi luar biasa!
Kulit gak cuman terasa lebih halus dan lembut, garis selulit juga jadi tersamar.
(Dalam beberapa kali pemakaian langsung kerasa banget bedanya!)

. : Almond Milk Concentrate : .
Soulmate -nya Supple Skin Oil dalam memerangi kulit kering : )

Selain serial Amande atau Almond ini, sebenernya L'Occitane punya banyak produk yang sangat mengerti masalah kulit kering koq. Contoh produk lain mereka adalah Karite (diulas pada lain kesempatan).

Tapi tetep preferensi-ku adalah serial Almond ini, untuk aromanya yang lembut dan tahan lama. Juga khasiat melembutkan kulitnya langsung terasa.
Kalau beli di Indonesia pasti kerasa mahal (apalagi saat kurs tukar Euro/Rupiah tinggi) - alternatifnya bisa menjadi pilihan saat singgah di airport saat keluar negri, siapatau bisa dapat penawaran bagus di Duty Free Shop.

Kalau gak salah tersedia juga kemasan lebih kecil (travel size, ukuran 75ml) untuk seri Almond ini- dengan harga yang lebih ekonomis juga, tentunya.
Mungkin ini bisa jadi pilihan bagi kalian yang mau mencoba produknya.

Yang pasti sih gak akan mengecewakan. J'adore !

Okay sekian review kali ini tentang produk Amande dari L'Occitane en Provence : )


Saturday, November 24, 2012

.: the body shop :.

Brand yang satu ini sudah cukup lama masuk Indonesia dan terkenal juga di kalangan pecinta lingkungan hidup ... hahaha.

The Body Shop memang gak cuman mengusung produk kecantikan dengan kualitas yang bagus, menurutku ada filosofi yang menarik juga di baliknya.


Founding mother dari The Body Shop, Anita Roddick, adalah tokoh wanita yang dikagumi dan menginspirasi orang banyak. Lewat semangat 'berbagi' nya, The Body Shop menggunakan produk lokal dari negara dunia ketiga lewat sistem yang adil.

Bisa kita lihat di balik kemasan produk The Body Shop, contohnya body butter mango dari Thailand, shea butter dari Ghana, pomegranate dari Peru dst.

Di samping itu juga, The Body Shop banyak berkontribusi untuk gerakan kemanusiaan sebagai contoh anti trafficking, anti violence (to women), supporting women's education and so on.

Ada banyak produk yang aku suka dari The Body Shop (TBS) seperti duo body butter, lipstiknya (walaupun mahal tapi gak mengecewakan!) dan salahsatu yang jadi favoritku: Vitamin C.

Vitamin C ini banyak varian-nya, ada microdermabrasi, facial wash, moisturising lotion.

Lucu juga pada awalnya yang pake produk vitamin C ini adalah mantan cowoku.

Dulu ada banyak bekas luka karena jerawat di wajahnya, lalu aku sarankan supaya dia pake vitamin C microdermabrasion dari TBS.

Seperti layaknya cowo normal, pasti cowo (sedikit) malu kalo beli beginian.
Jadi aku belikan buat dia, demi menjaga harga dirinya.

Setelah dia sering pake, aku perhatikan lumayan juga ada perubahan. Kulitnya jadi lebih mulus dan licin. Bekas luka/ scar-nya masih ada sih, tapi menghalus dan gak kentara.
Lama kelamaan aku jadi pengen coba produk ini buat kulitku sendiri.

Saat itu aku juga udah banyak pake produk TBS sebelumnya, tapi belum pernah coba produk vitamin C karena harganya lumayan mahal.

Kebetulan saat TBS lagi ada promo, aku beli satu produk ini :

source : thebodyshop.co.id
Harga normalnya sebetulnya agak mahal, tapi karena promo hingga 30% plus aku punya voucher hasil redeem akhirnya lumayan deh jadinya.

Karena mahal jadi aku pakenya juga hemat-hemat... : )
Ternyata pake ini emang gak usah terlalu sering. Cukup tiap 2 hari sekali buatku, kalo pas kulit terasa kusam aja. Terutama kalo abis berjemur/ hiking/ aktivitas luar ruangan yang bikin kulit kebakar, begitu pake vitamin C ini kayanya ketolong banget deh.

Pakenya juga cukup sedikit ajah. Biasa aku pakai setelah pake moisturising lotion dan sebelum pake BB cream (kalau mau dipake sebelum make up).
Atau kalau malem sebelum tidur pake ini juga bisa. Bangun tidurnya langsung terlihat kulitnya jadi lebih cerah dan licin ....


Bukan mau promosi sih, tapi temenku sendiri bilang gini (dia penasaran dan akhirnya jadi pengen nyoba juga... haha) " Eh kulitnya koq jadi licin gitu sekarang? Pake apaan sih? "

Pada saat itu aku baru sekitar 2 minggu-an lah pake produk ini, jadi lumayan cepet juga kan hasilnya.


Kalau akhir tahun atau periode tertentu biasanya TBS selalu ada promo besar.
Jadi sekiranya tertarik untuk coba produk ini tapi belum ada budget, nabung aja dulu dan tunggu ada promo yang ngasi diskon besar. Yakin gak nyesel sih kalau udah kebeli : )


Wednesday, October 19, 2011

.: clinique moisturising dramatically different :.

Ketemu produk yang cocok di kulit itu kadang-kadang seperti nemu jodoh.

Iya, betul loh.

Terutama kalau kamu punya jenis kulit sensitif.
Persis seperti jenis kulit yang aku punya.


Sebelumnya aku udah sering coba ganti beberapa produk pelembab untuk kulit wajah.

Waktu masih kuliah, karena terbatas budget aku pakai produk lokal ... mulai dari harga yang terjangkau dompet mahasiswa sampe yang agak mahalan.

Tapi sesungguhnya gak nemu produk yang pas banget di jenis kulitku yang sensitif.
Kadang masih suka terlalu kering di bagian pipi tapi masih tampak berkilat di bagian T (dahi dan hidung).

Kalau lagi menjelang menstruasi, rasanya semakin parah karena akan timbul jerawat kecil-kecil.
Terlebih kalau produk penghilang jerawat yang dipakai gak cocok, bukannya jerawat tersebut menghilang .... eeehhh malah kulit jadi kering dan mengelupas.


ARRGGHHHH. Susah memang jadi cewe yang berkulit sensitif. Gampang merah pula kalau produk yang dipakai gak cocok.

Karena alasan seperti yang sudah disebutkan diatas, aku iseng nyoba produk Clinique.


source image : wonderfulwortelworld.files.wordpress.com
Dibilang iseng, engga juga sih. Pada saat itu sebenernya lebih ke arah putus asa.
Putus asa karena dari sekian banyak produk (mahal) yang sudah aku coba tapi gak nemu yang pas banget.

Sampe akhirnya suatu waktu aku sedang transit di salahsatu airport di Italia, dan ada mbak-mbak yang nawarin produk Clinique promo.

Dalam produk yang ditawarkan itu terdiri dari tahap 1: Pencuci wajah, tahap 2: Exfoliating cleanser, dan tahap 3: Dramatically different Moisturizing gel.
Karena harganya lumayan murah (dan free tax, secara beli di duty free) akhirnya aku beli deh.

Mbak-nya juga sangat meyakinkan jualannya, dia bilang produk ini cocok untuk yang punya masalah dengan kulit wajah sensitif. Karena bahannya hypoallergic dan juga sempat aku tes untuk melihat apakah ada reaksi alergi atau engga.

Rupanya setelah satu dua kali pemakaian saja sudah terlihat bedanya.
Tadinya kulitku suka kering banget, apalagi waktu tinggal lama di Eropa saat musim dingin. 
Kelembaban di Eropa yang lebih rendah daripada di Indonesia memang suka bikin kulit Asia bermasalah. Begitu pake moisturising lotion dari Clinique ini, langsung deh kulitku tampak lebih lembab tapi juga gak mengkilap.

Oh ya, Clinique set yang aku beli memang diperuntukkan jenis kulit kombinasi hingga berminyak.
Jadi memang pas lah pilihan si mbak itu dengan jenis kulitku.
Tersedia juga untuk jenis pilihan kulit normal dan kulit kering.

Setelah seminggu pemakaian langsung beda banget rasanya. Kulitku berasa lebih mulus dan jerawat kecil-kecil di pipi menghilang secara perlahan.
Bagian dahi dan hidung sebenernya masih suka tampak mengkilap tapi licin.
Juga pori-pori di bagian tulang pipi lebih mengecil dan halus.

kulitku sekarang kinclong banget :)
bahkan bangun tidur pun tampak mulus... hihi
Wuih, pokonya berasa menemukan soulmate buat kulitku yang rewel!
Sayangnya harga Clinique emang cenderung mahal di Indonesia.

Bahkan setelah ada promo pun kadang masih lebih mahal daripada beli di Singapur, misalnya.

Kalau sekiranya bakal mengunjungi Singapur, atau transit di Changi, harga Clinique di duty free shop masih lebih murah daripada beli di Indonesia.
Saat ini aku selalu stok persediaan Clinique dramatically moisturizing lotion ini : )

Tapi gak usah kuatir, karena walaupun beli kemasan kecil (travel size) yang 50 ml pun habisnya lumayan lama. Tergantung pemakaian sih, karena aku rutin pake tiap pagi dan malam, biasanya habis dalam waktu 6-9 bulan.


Nah kalau beli kemasan besar yang 125 ml, harganya sebetulnya jadi lebih murah hitungannya.
Kerugiannya adalah, kemasan besar ini gak bisa masuk kabin kalau kamu traveling.

Jadi tergantung kebutuhan deh.

Yang pasti sih, kalau aku gak bisa terpisahkan lagi sama produk yang satu ini !

Thursday, June 12, 2008

Chemical peeling for acne scars

Does chemical peeling always works for your acne scars ?

Acne is one of most common skin conditions in the world, afflicting 40 to 50 million Americans. Nearly 80 percent of people aged 11 to 30 years have acne, most often on the face, chest and back.
However, acne is not restricted to any age group; adults in their 20s, 30s and even into their 40s can get acne. Most cases of acne responds to treatment and clears up without leaving scars. Healed acne does leave scars in some people, however, and it is not easy to predict who will have scars after acne and who will not.
Severe, inflamed, cystic acne always leaves scars after healing, but in some people even superficially inflamed acne can result in scarring.

Whether acne scarring is deep or superficial, extensive or scattered, the esthetic result can be less than desirable and even disturbing. Acne scars can give the skin an "old" look. Scars may also contribute to an appearance of age as the skin loses its elasticity over the years.

You can read about type of acne's scars here.

Chemical peeling is a technique used to improve the appearance of the skin which is typically performed on the face, neck or hands. In this treatment, a chemical solution is applied to the skin that causes it to "blister" and eventually peel off. The new, regenerated skin is usually smoother and less wrinkled than the old skin. The new skin is also temporarily more sensitive to the sun.

Mild scarring and certain types of acne can also be treated with chemical peels. In addition, pigmentation of the skin in the form of sun spots, age spots, liver spots, freckles, splotching due to taking birth control pills, and skin that is dull in texture and color may be improved with chemical peeling.

Chemical peeling may be combined with laser resurfacing, dermabrasion or soft tissue fillers to achieve cost-effective skin rejuvenation customized to the needs of the individual patient. Areas of sun-damaged, precancerous keratoses or scaling patches may improve after chemical peeling. Following treatment, new lesions or patches are less likely to appear. Generally, fair skinned and light haired patients are ideal candidates for chemical peels. Darker skin types may also experience good results, depending upon the type of skin problem encountered.

Read more about chemical peeling.

Free download Firefox 3